UMKM Agus
Natural Stone
Konsultan PLUT Bali
melakukan kunjungan ke kabupaten Badung untuk melakukan pendataan UKM, salah
satunya yang dikunjungi adalah UKM Agus Natural Stone. UKM ini bergelut di
bidang batu sikat yang dimana bahan baku dari usaha ini adalah batu alam hias yang memang beragam
bentuknya. Dari kecil hingga besar, halus dan kasar, hingga warna-warni. Semua
sama menariknya jika digunakan sebagai elemen rumah. Yang dibuat menjadi
sebuah karya seni dengan banyak bentuk dan motif gambar seperti motif bunga,
ukiran dan banyak motif lainnya sesuai dengan selera pembeli/pengguna jasanya.
Usaha ini dimiliki
oleh seorang anak muda bernama I Putu Agus Supriadi yang beralamat di jl. Raya
Kapal-Munggu Badung. Usaha batu sikat ini cukup laris dan banyak diminati oleh
kalangan masyarakat umum khususnya di Bali, yaitu sebagai hiasan untuk
memperindah taman ataupun pekarangan rumah. Selain
itu batu sikat ini juga dapat difungsikan sebagai alat pijat refleksi pada kaki
karena permukaan lantai batu sikat dibuat lebih menonjol sehingga jika terinjak
oleh kaki akan terasa seperti dipijat.
UKM
batu sikat ini ingin memperluas jangkauan pemasaran produknya hingga usahanya
lebih berkembang. Namun banyaknya persaingan dan sulitnya tenaga kerja menjadi
kendala dalam usaha ini, untuk itu pelaku dari usaha batu alam ini melakukan
inovasi-inovasi pada produknya yaitu pada motif dan kualitas bahan yang
digunakan agar dapat menarik minat pembeli/pengguna jasanya, dan dapat bersaing
di pasaran. Sehingga usaha dari batu alam ini dapat lebih berkembang.
UMKM Arya
Handycraft
UKM
ini bergerak dibidang kerajinan dari plat logam, yang membuat kerajinan untuk dekorasi ruangan, seperti
kap lampu, tempat lilin dan sovenir yang semua terbuat dari plat logam.
Lantaran bentuk dan modelnya unik serta pewarnaannya yang menarik, kerajinan
ini banyak diminati oleh para pelaku pariwisata seperti restaurant, villa dan
hotel-hotel yang ada di Bali.
Menurut dari pemilik usaha Arya Handycraft yakni
I Ketut Arya Budi yang berasal dari banjar basangtamiang, desa kapal, Badung
ini, yang mengatakan proses pembuatan
kerajinan logam ini tidak terlalu sulit kalau sudah serius dalam menggelutinya.
pengusaha Plat logam terlebih dahulu di poon sesuai bentuk, model, dan ukuran
yang dikehendaki. Selanjutnya disambung dengan las satu pesatu. Untuk meberikan
efek pantulan cahaya, logam dilubangi dengan las sesuai bentuk yang
dikehendaki. Namun usaha ini masih terkendala dengan bahan baku yang susah didapat dan permodalan yang susah diakses. beliau mengharapkan bimbingan dan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat, sehingga permasalah yang dihadapi dapat terselesaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar